Teknologi data meliputi seluruh perlengkapan ataupun tata cara yang terintegrasi buat digunakan dalam menjaring ataupun menangkap informasi (capture), menaruh (saving), mencerna (process), mengirim (distribute), ataupun menyajikan kebutuhan data secara elektronik ke dalam bermacam format, yang berguna untuk pengguna (user).
Teknologi ini bisa berbentuk campuran fitur keras serta lunak dari pc, non pc ataupun prosedur, operator, serta para manajer dalam sesuatu sistem yang terpadu satu sama lain. Pertumbuhan teknologi data sudah menyebabkan pergantian dalam struktur dan aplikasi pengelolaan organisasi bisnis di dalam berkompetisi serta melakukan aktivitas buat melayani pelanggan, sehingga dengan laju pertumbuhan teknologi data yang terus menjadi pesat sudah mengganti bisnis serta konsep manajemen yang terdapat, pula berakibat terhadap kebutuhan data untuk manajer guna menunjang dalam pemecahan permasalahan buat pengambilan keputusan, mencapai kesempatan, serta mancapai tujuan.
Sebagaimana dikenal kalau internet ialah salah satu infrastruktur utama dalam ebisnis. Sebutan e- business berkaitan erat dengan e- commerce. Untuk sebagian golongan sebutan e- commerce
dimaksud secara kecil selaku transaksi jual beli produk, jasa serta data antar mitra bisnis melalui jejaring pc, tercantum internet. Sebaliknya e- business mengacu pada lingkup yang lebih luas serta mencakup layanan pelanggan, kerja sama dengan mitra bisnis, serta transaksi elektronik internal dalam suatu organisasi.
Kesempatan serta Tantangan E- Business
Pertumbuhan internet hendak berakibat pada pergantian serta metode organisasi merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, serta mengantarkan produk. Lingkup persaingan yang terus menjadi luas pula menuntut integrasi serta koordinasi antara kementerian sistem data, pemasaran, layanan pelanggan, serta departemen- departemen yang lain dalam organisasi, berbagai macam kesempatan pemanfaatan internet yang bisa dieksploitasi meliputi sumber baru buat data pasar, individualized/ customized marketing, metode baru menjalakan kedekatan online dengan pelanggan serta membangun citra merk (interactive marketing), serta kesempatan baru untuk distribusi produk serta komunikasi pemasaran.
Proses penyampaian (delivery) produk secara digital via internet diperkirakan bakal terus menjadi gempar dalam bermacam zona bisnis, paling utama buat program fitur lunak, pesan berita, musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa konsultasi, hiburan, perbankan, asuransi, pembelajaran, serta perawatan kesehatan. Sekalipun terdapat banyak sekali energi pikat e- business (paling utama yang berbasis internet), masih terdapat beberapa tantangan ataupun keterbatasan yang wajib diatasi. Dalam lingkup yang lebih luas, pertumbuhan e- business dalam kontek ekonomi baru (new economy) ataupun webeconomics masih mengalami beberapa tantangan besar, antara lain:
- Kenaikan ketersediaan serta kecepatan akses internet secara luas serta sepanjang ini tingkatan penetrasi internet masih rendah.
- Pembenahan infrastruktur (semacam fitur lunak serta fitur keras), dan regulasi (menyangkut tarif telepon, jasa, ISP, serta Undang- undang tentang e- Commerce).
- Isu pribadi serta keamanan dalam transaksi via internet paling utama permasalahan kartu kredit “illegal”. Perihal ini pengaruhi rendahnya tingkatan keyakinan (trust) warga, yang pada gilirannya menimbulkan masih rendahnya volume transaki online.
- Dalam banyak jenis produk, warga lebih menggemari model bisnis konvensional, contoh, masih banyak orang yang lebih suka membolak- balik majalah ataupun novel tertentu saat sebelum memutuskan buat membeli
- Meningkatkan e- business sendiri versus outsourcing, kriteria memilah pemasok fitur lunak serta infrastruktur, intangible dari sistem e- business (misalnya: layanan pelanggan yang lebih baik serta nilai periklanan)
- Kecepatan serta kemudahan jasa e- business.
Akibat E- Business terhadap Aplikasi Bisnis
E- Business ialah bidang kajian yang relatif masih baru serta hendak terus tumbuh. Kendati demikian, e- business berakibat besar pula pada aplikasi bisnis. Paling tidak dalam 3 jenis ini bisa menyempurnakan direct marketing.
Dalam jenis awal, e- business berakibat pada akselarasi perkembangan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) serta telemarketing. Kemunculan e- business membagikan sebagian akibat positif untuk kegiatan pemasaran, antara lain:
- Mempermudah promosi produk serta jasa secara interaktif serta real time lewat saluran komunikasi langsung via internet.
- Menghasilkan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di nyaris seluruh belahan dunia.
- Membagikan penghematan yang signifikan dalam perihal bayaran pengiriman data serta produk terdigitalisasi (contohnya, fitur lunak serta musik).
- Memencet waktu siklus serta tugas- tugas administratif (paling utama buat pemasaran internasional) mulai dari pesanan sampai pengiriman produk.
- Layanan pelanggan yang lebih responsif serta memuaskan sebab pelanggan bisa memperoleh data lebih rinci serta reaksi kilat secara online.
- Memfasilitasi mass customization yang sudah diterapkan pada beberapa produk, semacam pc, komestik, mobil, rumah, permata, bingkisan hadiah (gifts), kartu perkataan, bunga, asuransi, jasa ekspedisi wisata, novel, CD, mebel, arloji, t- shirts, serta bermacam berbagai produk yang lain.
- Mempermudah aplikasi one to one ataupun direct advertising yang lebih efisien dibanding mass advertising.
- Mengirit bayaran serta waktu dalam menanggulangi pesanan, sebab sistem pemesanan elektronis membolehkan pemrosesan yang lebih kilat serta akurat.
- Memperkenalkan pasar maya ataupun virtual (marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace).